Sebagian manusia tampaknya berfungsi
terutama pada tingkat jiwa tumbuhan. Ketika seseorang dalam keadaan benar-benar
pingsan, misalnya, mereka dikatakan berada pada kondisi tumbuhan. Tidak ada
gerakan, tidak ada penolakan terhadap rasa sakit ataupun pencarian terhadap
kesenangan. Hanya terdapat kerja tumbuhan, yakni tumbuh dan menerima makanan.
Adakalanya kita mungkin secara sadar
memilih untuk membatasi perilaku kita sebatas jiwa tumbuhan. Jika kita sakit
atau letih, maka kita butuh istirahat dan memulihkan kembali kekuatan kita. Hal
tersebut adalah solusi alamiah dan temporal bagi penyakit atau keletihan. Perputaran
aktifitas dan istirahat adalah alamiah bagi kita, dan ia dibangun ke dalam
bioritme tubuh.
Namun, sebagian orang tampak menjalani
hidupnya dengan diatur oleh jiwa tumbuhan mereka. Mereka duduk dan berbaring
sepanjang hari. Mereka hanya memiliki sedikit atau bahkan tiada keinginan atau
motivasi untuk melakukan apa pun. Kita kerap menggunakan istilah sehari-hari
“ular sawah” guna menyebut orang tersebut. Julukan lain yang lebih tepat adalah
“mengeram” yang berarti duduk diam tanpa mengerjakan apa-apa.
Sisi lain yang berlawanan adalah
aktifitas yang berlebihan. Sebagian orang tak dapat duduk diam. Mereka tak
dapat duduk dan belajar atau bekerja untuk jangka waktu lama. Mereka harus
berdiri untuk beristirahat atau mencari alasan-alasan lain untuk bergerak.
Misalnya, orang hiperaktif ini sakit, penyembuhannya sangat sulit dilakukan.
Karena, mereka merasa tidak mungkin bagi mereka untuk mengistirahatkan tubuh
mereka.
“Seorang pemburu
suatu kali bertemu dengan seekor beruang yang menderita karena tertusuk duri
yang besar pada kulitnya. Sang pemburu kemudian mencabut duri tersebut, sang
beruang merasa sangat berterimakasih sehingga ia membawa madu dan buah beri
bagi sang pemburu. Sang beruang mengikuti pemburu menuju rumah dan
terus-menerus membawa makanan untuknya setiap hari. Akhirnya, si pemburu pindah
ke gua sang beruang dan berhenti menjadi pemburu. Kawan-kawan si pemburu
berusaha meyakinkan bahwa adalah hal yang tidak normal untuk tinggal bersama
seekor beruang, namun ia tidak menghiraukannya. Ia menganggap perhatian mereka
sebagai sikap iri terhadap gaya hidup barunya.
Suatu hari,
ketika pria tersebut sedang berbaring dengan sang beruang di sisinya, seekor
lalat terbang di sekeliling wajah pria tersebut. Sang beruang mulai mengusir
lalat itu pergi, akan tetapi lalat tersebut terus-menerus kembali. Akhirnya,
beruang tersebut menjadi sangat marah pada lalat kecil yang mengganggu temannya
itu. Ia pun keluar dan kembali dengan membawa sebongkah batu besar. Saat lalat
itu hinggap di wajah temannya, sang beruang melemparinya dengan batu tersebut.
Demikianlah,
jangan sepenuhnya mempercayai jiwa hewani Anda. Ia dapat dengan mudah
membahayakan Anda, walaupun ia memiliki maksud baik.
Masing-masing sisi tersebut dapat
mengganggu secara spiritual. Kecenderungan terhadap rendahnya aktifitas dapat
berwujud kemalasan, salah satu musuh terbesar para pencari spiritual. Orang
semacam itu merasa kesulitan untuk melaksanakan latihan spiritual dan keagamaan
mereka sehari-hari. Orang hiperaktif merasakan bahwa merenung atau zikir adalah
hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Mereka tidak dapat bergerak perlahan
untuk menjumpai Tuhan di dalam diri mereka.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan TANGGAPAN Anda Tentang INFO ini untuk Memberikan INSPIRASI dan MOTIVASI Pembaca Lain. Tinggalkan KOMENTAR Anda DISINI